ANALISIS RISIKO CACAT PRODUK FIRE CLAY BRICK DALAM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE GREY FMEA PADA PT BENTENG API TECHNIC

M. Rifqi Firdausi, 2011510062 (2018) ANALISIS RISIKO CACAT PRODUK FIRE CLAY BRICK DALAM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE GREY FMEA PADA PT BENTENG API TECHNIC. Undergraduate thesis, Universitas Internasional Semen Indonesia.

[img] Text (ABSTRAK)
5. ABSTRAK.pdf

Download (318kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
7. DAFTAR ISI.pdf

Download (324kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
10. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (392kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (450kB)
[img] Text (FULLTEXT)
SKRIPSI - M. RIFQI FIRDAUSI (2011510062).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (FULLTEXT DOC)
SKRIPSI - M. RIFQI FIRDAUSI (2011510062).docx
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan ketentuan atau di luar batas standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Imbas dari cacat produk ini adalah menurunnya kualitas produk dan menambah biaya produksi apabila dilakukan perbaikan. Dengan demikian apabila tingakat produk cacat tinggi maka akan sangat merugikan perusahan. PT Benteng Api Technic adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi material tahan api seperti bata tahan api (fire brick) dan semen tahan api (fire mortar). Dalam memproduksi bata tahan api perlu dilakukan beberapa tahap proses produksi diantaranya, pencampuran bahan, pengepresan, penirisan dan pembakaran. Selama proses produksi masih didapatkan produk bata yang tidak sesuai standar perusahaan dengan jenis cacat yang terjadi adalah cracked, chipped, charred, undercooked, unsuitable size, dan sticky. Oleh karena itu, dilakukan analisis menggunakan FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan pada masing-masing proses produksi yang menyebabkan produk cacat, dengan menentukan nilai faktor risiko severity, occurent, dan detection dari hasil wawancara dengan ahli di perusahaan PT Benteng Api Technic. Kemudian menggunakan pendekatan teori Grey untuk mendapatkan derajat relasi dan derajat relasi inilah yang akan menentukan prioritas perbaikan pada mode kegagalan, sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat dalam meminimalisasi produk cacat. Dari hasil penelitian terdapat 11( sebelas ) mode kegagalan dari 4 proses produksi. Berdasarkan perhitungan rata-rata dari nilai derajat relasi sebesar 0,668 didapatkan 5 (lima) mode kegagalan yang tegolong kritis diantaranya adalah kualitas material clay tidak memenuhi standar dengan nilai derajat relasi sebesar 0,465, kesalahan presentase dari beberapa material dengan nilai sebesar 0,594, suhu terlalu tinggi dengan nilai sebesar 0,632, kebocoran ruang bakar dengan nilai sebesar 0,651, dan penyumbatan burner dengan nilai sebesar 0,656. Setelah didapatkan mode kegagalan yang kritis, selanjutnya memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengatasi mode kegagalan yang ada dalam proses produksi bata tahan api PT benteng Api Technic.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: 57/KK.18/UISI-01/MR
Uncontrolled Keywords: Cacat Produk, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), Teory Grey
Contributors:
ContributionNameEmail
Thesis advisorStefanus Eko Wiratno, S.T., M.T.stefanus.wiratno@uisi.ac.id
Thesis advisorShanti Kartika Sari, S.T., M.S.shanti.sari@uisi.ac.id
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Department of Engineering Management
Depositing User: Mahasiswa UISI
Date Deposited: 13 Jul 2020 10:49
Last Modified: 13 Jul 2020 10:49
URI: https://repository.uisi.ac.id/id/eprint/218

Actions (login required)

View Item View Item