PEMISHAN SINYAL EMISI AKUSTIK MENGGUNAKAN METODE FAST FIXED-POINT INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS (FastICA)UNTUK IDENTIFIKASI KONDISI MESIN

Sefri Yulianto, 2011510041 (2017) PEMISHAN SINYAL EMISI AKUSTIK MENGGUNAKAN METODE FAST FIXED-POINT INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS (FastICA)UNTUK IDENTIFIKASI KONDISI MESIN. Undergraduate thesis, Universitas Internasional Semen Indonesia.

[img] Text (ABSTRAK)
5. ABSTRAK.pdf

Download (385kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
7. DAFTAR ISI.pdf

Download (326kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
10. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf

Download (442kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (546kB)
[img] Text (FULLTEXT)
SKRIPSI-SEFRI YULIANTO (2011510041).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (FULLTEXT DOC)
SKRIPSI-SEFRI YULIANTO (2011510041).docx
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Industri menggunakan mesin dalam proses produksi, untuk menjaga kontinuitas produksi perlu dilakukan identifikasi kondisi mesin. Metode yang sering digunakan untuk identifikasi kondisi mesin adalah analisa getaran mesin, namun metode ini menimbulkan resiko bagi pekerja dalam melakukan pengambilan data getaran. Selain getaran, mesin juga menghasilkan emisi akustik yang merupakan bentuk lain dari getaran, dimana perubahan getaran yang dihasilkan mesin juga menimbulkan perubahan emisi akustik yang dihasilkan mesin, sehingga emisi akustik dapat digunakan sebagai identifikasi kondisi mesin. Namun emisi akustik mesin akan bercampur dengan suara yang lain dalam pabrik, untuk itu perlu dilakukan pemisahan sinyal tercampur guna memudahkan analisa kondisi mesin. Pemisahan sinyal emisi akustik yang tercampur dilakukan menggunakan metode FastICA. Pengambilan data dilakukan 2 tahap yaitu pengambilan data sinyal baseline dan pengambilan data sinyal campuran, pengambilan data menggunakan 2 microphone array tipe cardioid Behringer XM1800S. Perekaman sinyal baseline dilakukan dengan jarak 5cm, dan jarak perekaman sinyal campuran dilakukan pada jarak 90cm, dengan jarak antar sensor kurang dari 17cm. Kemudian data diolah dengan metode FastICA. Perbandingan sinyal baseline dengan sinyal hasil estimasi memiliki nilai MSE paling kecil sebesar 0,3415, dan nilai terkecil LSD sebesar 0,9686, semakin kecil nilai MSE dan LSD semakin mendekati sinyal baseline. Dari analisa yang dilakukan baik menggunakan spektrum sinyal estimasi maupun spektrum vibrasi menunjukkan adanya indikasi kerusakan pada outerrace bearing Ŝ3 dan pada Ŝ6 ada indikasi kerusakan outer dan inner race bearing.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: 27/KK.17/UISI-01/MR
Uncontrolled Keywords: Blind source separation, Emisi akustik, FastICA, identifikasi kondisi mesin, sinyal campuran
Contributors:
ContributionNameEmail
Thesis advisorYudha Andrian Saputra, S.T., MBA.UNSPECIFIED
Thesis advisorAnindita Adikaputri Vinaya, S.T., M.T.anindita.vinaya@uisi.ac.id
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Department of Engineering Management
Depositing User: Mahasiswa UISI
Date Deposited: 13 Jul 2020 10:16
Last Modified: 13 Jul 2020 10:16
URI: https://repository.uisi.ac.id/id/eprint/285

Actions (login required)

View Item View Item